Selasa, 04 Mei 2010

TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1965. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama.
1. Domain Kognitif
Bloom membagi domain kognitif ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).
a. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: mengetahui istilah-istilah umum, mengetahui fakta-fakta khusus, mengetahui metode dan prosedur, mengetahui konsep dassar, dan mengetahui prinsip-prinsip.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: definisikan, jelaskan, sebutkan, deskripsikan, identifikasikan, beri label, buat daftar, jodohkan, beri nama, buat garis besar, pilih yang tepat, nyatakan.
b. Pemahaman (Comprehension)
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: memahami fakta atau prinsip, menginterprestasi materi verbal, menginterprestasi charts atau grafik, menjelaskan materi verbal dalam rumusan matematis, menjelaskan metode dan prosedur, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: buatlah ringkasan, jelaskan kembali, buatlah prediksi, paparkan, diskusikan, gambarkan, reorganisasikan, ceritakan, dan sebagainya.
c. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam situasi baru, dapat mengaplikasikan teori-teori dalam situasi praktis, dapat memecahkan problema-problema matematis, dapat menyusun dalam charts dan grafik, dapat mendemontrasikan secara benar penggunaan suatu prosedur.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: ubahlah, hitung,demontrasikan, terapkan, manipulasikan, modifikasikan, buatlah prediksi, hubungkan, gunakan, buat pemecahan masalah, ilustrasikan, pratekkan, buat sketsa.
d. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: pengakuan terhadap asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara tegas, pengakuan terhadap pemikiran-pemikiran yang logis, dapat mengevaluasi terhadap data yang relevan, dan dapat menganalisa hasil hasil karya yan sudah terstruktur.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: buatlah pemecahan, buat diagram, diskriminasikan, buatlah perbedaan, identifikasikan, buatlah ilustrasi, dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat menyusun tulisan/karangan yang baik, dapat memberikan penjelasan yang rapi, dapat membuat cerita pendek, dapat menyusun sebuah proposal penelitian, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: kategorikan, kombinasikan, cuplikkan, buat kerangka, buat ringkasan, sederhanakan, ceritakn ulang, dan sebagainya.
f. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat menilai keajegan suatu karangan, dapat menilai kesimpulan-kesimpulan yang didukung oleh data, dapat menilai karya baik internal maupun eksternal dengan suatu standart.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: hargailah, buat penilaian, berilah kritik, simpulkan, bandingkan, revisi, interprestasikan, hubungkan, buat ringkasan, perkirakan, buat keputusan.
2. Domain/Ranah Afektif
Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol. Domain
a. Penerimaan (Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: mendengarkan dengan tekun, menunjukkan kesadaran pentingnya belajar, dapat menerima perbedaan ras dan budaya, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: tanyakan, pilih, ikuti, berilah, pegang, identifikasikan, tempatka, beri nama, tunjukkan, gunakan, perhatikan, lihat, dengar, rasa, kontrol, waspada, hindari, dan sebagainya.
b. Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat menyelesaikan tugas-tugas rumah menurut peraturan sekolah, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dapat menyelesaikan tugas-tugas labolatorium yang diberikan, senang membantu teman, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: jawab, bantu, diskusikan, tolong tunjukkan, pratekkan, berinisiatif, berpartisipasi, melaporkan, menceritakan, menulis, memilih, dedikasi diri, rela berkorban, jalin, bertanggungjawab, dan sebagainya.
c. Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat menghargai karya yang baik, menghargai peranan ilmu dalam kehidupan tiap hari, memiliki sikap suka memecahkan masalah, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: lengkapi, diskripsikan, jelaskan ikuti, bentuklah, buatlah inisiatif, bergabung, buat keputusan, usulkan, laporkan, pilih, dan sebagainya.
d. Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: pengakuan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam demokrasi, pengakuan perencanaan yang sistematis dalam memecahkan masalah, dapat bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, mengerti dan dapat menerima kelebihan dan keterbatasannya, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: sadari, buat pilihan, aturlah, kombinasikan, bandingkan, lengkapi, generalisasikan, identifikasikan, integrasikan, modifikasikan, aturlah, organisasikan, siapkan, hubungkan, sistesiskan.
e. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran ilustrasi kemampuan yang diharapkan antara lain: dapat menunjukkan kesadaran masalah yang dihadapi, dapat mengaktualisasi diri secara mandiri, dapat melaksanakan kerja kelompok dengan baik, dapat melakukan pendekatan obyektif dalam pendekatan pemecahan masalah, mempunyai disiplin diri yang tinggi, selalu menjaga kebiasaan hidup sehat.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: perbuatlah, diskriminasikan, paparkan, pengaruhilah, modifikasikan, praktekkan, tampilkan, usulkan, kualifikasikan, buat revisi, pecahkan (masalah), verifikasikan, gunakan, buat perkiraan, bandingkan.
3. Domain Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom. Domain ini menyangkut ketrampilan gerak otot (fisik) yang terdiri dari 7 kategori.
a. Menirukan (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran dapat diilustrasikan adanya kemampuan umum antara lain: dapat membedakan fungsi suara pada mesin, perbedaan rasa bermacam-macam makanan, hubungan antara musik dengan jenis tarian yang harus dilakukan, menirukan gerakan tarian yang dicontohkan, dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: pilihlah, deteksikan, deferensiasikan, identifikasikan, hubungkan, pilihlah, pisahkan, dan sebagainya.
b. Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan umum misalnya: mengetahui dan siap melaksanakan urutan atas suatu tarian, dapat mendemontrasikan langkah-langkah membawa bola ke gawang lawan, dapat menunjukkan tindakan yang efisien dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: mulai, tampilkan jelaskan (gerakan), buat reaksi, tunjukkan, lakukan bebas, awali, dan sebagainya.
c. Guided Response (Respon Terpimpin)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan umum yang dapat menggambarkan domain ini misalnya: dapat mendemontrasikan cara menendang bola, dapat mendemontrasikan cara menulis yang benar dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan antara lain: rakitkan, dirikan, rayakan, buat kontruksi, pajangkan kerjakan kembali, buatlah yang tepat, ukurlah sesuai dengan contoh, maipulasikan, buatlah sket, organisasikan, buat campuran dan sebagainya.
d. Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan yang dapat diilustrasikan misalnya: dapat menulis dengan baik dan terbaca, dapat menyiapkan alat-alat labolatorium, dapat mengoperasikan slide proyektor dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan seperti pada Guided response.
e. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan tersebut misalnya: dapat mengoperasikan slide proyektor dengan benar-benar cakap, dapat memperbaiki alat-alat elektronik dengan cepat dan teliti.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan seperti pada Guided response.
f. Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan tersebut misalnya: dapat menyesuaikan pola permainan teknis guna menghadapi pola permainan lawan, dapat memodifikasi gerakan-gerakan untuk menyelamatkan diri terhadap serangan lawan dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan misalnya: adaptasikan, buatlah alternatif, ubahlah atur kembali, reorganisasikan, buat revisi.
g. Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Jadi tekanannya pada kreativitas yang didasarkan atas ketrampilan yang tinggi perkembangannya.
Dalam hubungannya dengan tujuan umum pengajaran kemampuan tersebut misalnya: dapat menciptakan tarian baru, mencipta komposisi musik, mendisain gaya pakaian yang up to date dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan tujuan khusus pengajaran kata kerja operasional yang sering digunakan misalnya: atur dengan teliti, kombinasikan, karanglah, kontruksikan, buat disain, ciptakan, buat yang asli dan sebagainya.

DAFTAR RUJUKAN
Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PROYEK PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN.

Wikipedia. 2010. Taksonomi Bloom, (Online), (http://www.google.com, diakses 17 Maret 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar